Demo RUU Penyiaran: Peringatan dari Kampung Halaman Jokowi

Rancangan Undang-Undang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang tengah disusun DPR memicu gelombang resistensi dari masyarakat pers. Beberapa hari terakhir, kelompok jurnalis dari sejumlah wilayah Nusantara menggelar aksi untuk menggagalkan RUU tersebut karena bertentangan dengan kebebasan pers dan demokrasi.

SOLO—Rancangan Undang-Undang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang tengah disusun DPR memicu gelombang resistensi dari masyarakat pers. Beberapa hari terakhir, kelompok jurnalis dari sejumlah wilayah Nusantara menggelar aksi untuk menggagalkan RUU tersebut karena bertentangan dengan kebebasan pers dan demokrasi. 

* Intimidasi Masih jadi Ancaman Jurnalis Peliput Isu Lingkungan

* Catat Sejarah, 4 Pasangan Calon Bersaing di Pemilu AJI 2024

* Sorotan AJI dan LBH Pers Soal Perpres Publisher Rights

Sejumlah jurnalis di Malang, Banyuwangi, Medan, Jogja, hingga Mataram menggelar demonstrasi untuk menolak revisi UU Penyiaran. Terkini, para wartawan di Kota Solo ikut turun ke jalan untuk menggagalkan pengesahan RUU Penyiaran yang dinilai bakal membawa jurnalisme menuju masa kegelapan. Solo merupakan kampung halaman Presiden Joko Widodo. 

Pantauan TrenAsia, Senin 21 Mei 2024 sore, aksi diikuti sekitar 30 jurnalis di Plaza Manahan, Solo. Mereka berasal dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Solo, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Solo, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Solo, Forkom Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solo, dan sejumlah jurnalis televisi di Solo.

Jurnalis turut mengajak para konten kreator yang juga bakal terdampak apabila UU Penyiaran disahkan. Selain berorasi, jurnalis menggelar aksi teatrikal untuk menyindir hukum di Indonesia yang mudah disetir penguasa. Seorang jurnalis yang badannya dicat putih tampak diikat rantai besi dengan mulut diplester. 
https://ouo.io/Hzm7Nx

Leave a comment

Design a site like this with WordPress.com
Get started